Free Tail- Heart 1 Cursors at www.totallyfreecursors.com
"au ho": 2011

Jumat, 30 Desember 2011


menyewakan pelaminan dan peralatan pesta lainnya..
untuk lebih lanjut..datang ke alamat:
JL. Com. Yos Sudarso No. 51 kp. Jawa
Padangsidimpuan, Sumatera Utara, 22719
Indonesia...
atau dengan menghubungi: 082165118983
semoga anda terkesan..
:)

menyewekan pelaminan dan peralatan pesta lainnya untuk anda..
bagi yang berminat silahkan hubungi: 082165118983
atau datang saja langsung ke alamat:
JL. Com. Yos Sudarso No. 51 kp. jawa
Padangsidimpuan, Sumatera Utara 22719
Indonesia

CINTAKU TENGGELAM DI UFUK BARAT





Ernes terlihat tergesa-gesa, dan berlari penuh semangat menuju gerbang sekolahnya. Bukan karna Ernes terlambat, tapi dia lupa mengerjakan tugas Matematikanya di rumah. Ernes baru ingat dengan tugasnya sebab waktu di angkot Ernes melihat ada anak sekolah juga yang separuh baya dengannya memegang buku paket Matematika. Ernes langsung kaget hampir mati, sebab minggu yang lewat Ernes juga lupa mengerjakan tugas Matematikanya dan kalau sampai Ernes mengulanginya lagi, Ernes akan dihukum besar-besaran. Kata guru killer Matematikanya sih Ernes akan dihukum menghormat sang merah putih selama dua jam mata pelajaran.
Gak hanya capek dan panasnya yang Ernes dapatkan, tapi juga malunya. Apalagi kalau Adly sampai melihat kejadian itu bisa-bisa dia akan ikut malu juga, sebab sang pacarnya dihukum sekejam itu. “Apa Adly masih mau ya jadi pacar aku”. Ernes terus berlari sambil berpikir dalam hatinya. Ernes memang tidak suka pelajaran Matematika, sebab Ernes merasa dirinya lambat dalam berhitung. Oleh karena itu jika ada PR Ernes selalu menunda-nunda hingga akhirnya dia lupa akan tugasnya itu.
Ernes jauh berbeda dengan pacarnya Adly. Adly sangat jago Matematika bahkan bisa dibilang semua mata pelajaran. Dan Adly selalu menjadi juara sekaligus murid teladan di sekolahnya. Itu dia, kadang Ernes merasa minder punya cowok seperti Adly yang begitu terlihat hampir sempurna di mata Ernes. Ernes adalah cewek yang cukup terkenal di sekolahnya, bukan karna apa-apa. Ernes terkenal karena tingkahnya yang aneh-aneh.
Yang pertama Ernes selalu lupa mengerjakan setiap tugas yang diberikan gurunya. Yang kedua Ernes selalu tidur disaat pelajaran berlangsung. Dan yang ketiga Ernes sering banget telat, apalagi kalau hari senin di saat upacara bendera. Orangtua Ernes aja sampai hampir stres dan jenuh melihat tingkah anaknya itu.
Kalau ditanya Ernes hanya diam dan terlihat santai-santai aja menanggapi omelan sana-sini yang dilontarkan padanya. Dan Adly juga sering menasehatinya, tapi nasehat Adly hanya didengar tapi tetap aja dilanggar. Walaupun begitu cinta Adly sepertinya gak pernah berkurang buat Ernes. Adly selalu apa adanya dan tetap berusaha menutupi kekurangan dari ceweknya itu.
Adly memang terlihat sayang banget dengan Ernes, sampai-sampai ngebuat cewek-cewek satu sekolah iri gak jelas. Mereka kadang bertanya-tanya kenapa Adly bisa suka sama cewek seperti Ernes yang bandelnya bukan main. Pertanyaan seperti itu juga sering ke telinga Adly dan Ernes. Tapi Adly gak pernah ngerespon. Di dalam hati Adly selalu menjawab dia tetap cinta sama Ernes apapun keadaannya, sebab Adly juga tidak tahu kenapa dia bisa sangat mencintai Ernes. Dan kalau Ernes selalu no coment dengan semua itu. Dia menganggap itu hanya orang-orang yang syirik sama dia dengan Adly.
Ernes dan Adly kenal karena mereka satu kelas waktu MOS. Karna Ernes ceweknya yang terlihat santai banget bawaannya. Kakak kelas waktu itu selalu ngerjain Ernes, hingga Adly melihat sosok Ernes dan langsung jatuh hati. Setelah tiga hari saat MOS, tak disangka ternyata Ernes tak sekelas lagi dengan Adly. Sebab semua kelas kembali diacak. Tapi itu tak membuat Adly untuk diam saja. Ia tetap mencari sosok Ernes.
Dan akhirnya setelah kenal dan dekat begitu saja dengan Ernes, Adly pun nembak Ernes tanpa Adly tau sebenarnya karakter aslinya Ernes. Ernes pun begitu menerima cinta Adly tanpa tahu sebabnya. Mungkin saat itu mereka sudah cocok dan sama-sama lagi kasmaran. Mereka sudah lumayan lama pacaran, sudah hampir tiga tahun sejak periode kelas satu SMA dulu.
Memang banyak orang yang mengaku Adly dan Ernes pasangan yang cocok kalau dilihat dari fisiknya. Adly cowok yang hitam manis, gayanya cool plus keren abis dan tingginya juga ideal. Begitu juga dengan Ernes yang berkulit kuning langsat, manis dan imut. Jadi kalau mereka jalan berdua terlihat sangat cocok dan bisa dibilang pasangan ideal. But kalau dilihat dari karakter masing-masing beda banget. Adly murid teladan disekolahnya sedangkan Ernes murid termalas.
******
Ernes menarik nafas panjang saat sampai di gerbang sekolahnya. Lalu Ernes lari-lari kecil munuju ruangan kelasnya. Tapi di saat lewat dari kelas Adly, Ernes melihat keributan yang sepertinya bukan ribut karna ada berantem ataupun katakan cinta. Ernes ingin ke kelasnya, tapi Ernes tetap sibuk ingin mengurusi ke kelas Adly dulu. Ernes mendengar teman-teman Adly menyanyikan lagu selamat ulang tahun, Ernes lalu bertanya dalam hatinya “siapa yang ulang tahun ya?”.
Lalu tiba-tiba salah satu teman Adly menunjuk ke arah Ernes
“Eh...! itu Ernes” kata Meta teman sekelas Adly.
“Loe kesini mau ngucapin happy birthday juga kan buat Adly” Meta melanjutkan pembicaraannya.
Ernes kaget banget mendengar pernyataan Meta tersebut. Lalu Ernes langsung melihat ke kalender di kelasnya Adly. Ernes melihat sambil tak percaya, Ernes gak nyangka kalau hari ini adalah tanggal 1 Februari. “Kok aku bisa lupa ya hari ulang tahun pacarku sendiri”. Ernes menggerutu dalam hatinya sambil menggaruk kepalanya.
Terdengar teman-temannya Adly semakin ribut bernyanyi dan ada yang membawakan kue juga buat Adly. Ernes tiba-tiba lemas, dia ngerasa gak berarti karna bisa lupa momen terindah buat Adly. Ernes berjalan ke luar kelas Adly, tiba-tiba teman-temannya Adly menarik Ernes dan membawa Ernes ke hadapannya Adly.
Disaat itu suasana hening sejenak, Ernes pun mulai bicara
“Hay Adly” Ernes tersenyum melihat Adly.
“Selamat ulang tahun ya dan semoga panjang umur”
“Makasih ya Nes”
“Potongan kue pertamanya buat siapa tuh?” Meta tiba-tiba datang dari belakang Ernes.
“Ini buat loe Nes” Adly menawarkan pada Ernes.
Ernes tersenyum dan langsung membuka mulutnya lebar-lebar.
Dan tiba-tiba bel masuk pun berbunyi. Ernes langsung sadar akan tugas Matematikanya. Ernes segera berlari ke kelasnya. Di saat Ernes sedang membuka ransel tasnya, di saat itu juga guru killernya datang. Jantung Ernes berdegup kencang banget, gak karuan dek pokoknya. “Ya ampun, matilah aku” pikir Ernes dalam hatinya.
Tak disangka guru killer yang ditakuti Ernes atau lebih dikenal sebagai Bu Tobing itu dengan tidak biasanya membawa rotan panjang, Ernes langsung menunduk diam tanpa kata. Bu Tobing pun berdiri sejenak disamping bangku guru.
“Selamat pagi anak-anak” Bu tobing menyapa murid-muridnya
“Pagi Bu” serentak semua murid menjawab dengan teratur. Bu Tobing pun meletakkan tas dan rotannya di atas meja kemudian duduk manis di bangku guru.
“Bagaimana dengan tugas kalian? Apa sudah selesai?”
“Sudah Bu” murid-murid menjawab serentak dan hanya Ernes saja yang tidak menjawab pertanyaan Bu Tobing tersebut.
“Bagus kalau sudah selesai, apa ada yang tidak mengerjakan?”
Ernes mengangkat tangannya pelan-pelan ke atas.
Bu Tobing terlihat marah, matanya tajam menatap Ernes. Lalu Bu Tobing datang mendekati ke arah Ernes.
“Kenapa kamu gak bisa mengerjakan tugas yang ibu berikan walau hanya satu kali saja?”
“Maaf Bu, Ernes lupa”
“Selalu itu saja alasan kamu, pokoknya ibu tidak mau tahu, kali ini ibu akan hukum kamu seperti apa yang ibu bilang minggu yang lewat”
“Tapi Bu”
“Gak ada tapi-tapi, ikut ibu ke lapangan sekarang”
Terlihat wajah Ernes penuh dengan penyesalan, tapi itu sudah gak ada gunanya lagi. Ernes pun akhirnya benar-benar dihukum di lapangan upacara sambil menghormat sang merah putih. Berakhir sudah 90 menit alias dua jam mata pelajaran dari Bu Tobing. Bu Tobing pun datang menghampiri Ernes yang sudah bermandikan keringat, lidah Ernes pun nampaknya sudah kering dan kehausan.
“Apa kamu masih gak mau mengerjakan tugas yang ibu berikan lagi” Bu Tobing terlihat masih marah melihat Ernes.
“Ernes janji gak akan lupa lagi Bu”
“Bagus, tapi kalau kamu masih banyak alasan, ibu akan hukum sampai bel istirahat, biar semua siswa disekolah ini tahu kelakuan kamu”
“Jangan Bu”
“Kalau begitu pergilah sana, nanti kamu malah pingsan lagi disini”
Ernes langsung berlari ke kantin, memesan minuman dan minum dengan segarnya.
Di saat bel pulang, Ernes berusaha menghindar dari Adly. Karena biasanya kalau Adly ultah, Adly pasti mengajak Ernes untuk merayakannya berdua. Tapi Ernes malah pulang sembunyi-sembunyi sebab Ernes gak tahu mau ngasih apa ke Adly. Ernes melihat isi dompet hanya tukaran 5000 perak, itupun nanti ongkos angkot 2000 perak. Kalau Ernes mau minta uang ke ortunya gak mungkin, karna minggu ini jajan dan ongkos sudah diberikan sepenuhnya buat Ernes.
Ernesnya aja yang boros, uangnya habis untuk main game dan internet. Karna itu juga mungkin Ernes jadi lupa ultahnya Adly dan lupa juga nyelesaikan tugas yang diberikan gurunya. Emang susah punya Ernes yang bandelnya bukan main kayak gini. Tapi walaupun Ernes gitu, ia masih punya sifat yang baik. Ernes orangnya ramah dan suka menolong orang.
Ernes pun tiba dirumahnya dengan rasa penat, lelah, letih, lemas, lesu, banyak deh pokoknya. Belum lagi masalah dengan Adly, sebenarnya sih gak masalah tapi Ernes aja yang menganggap itu masalah.
Kenapa sih disaat aku gak punya uang, Adly malah berulang tahun. Ernes bertanya-tanya dalam hatinya sambil membuka sepasang sepatunya itu. Lalu Ernes menyalam lembut tangan mama tercintanya.
“Kok kelihatannya capek banget sih Nes?” mama Ernes bertanya-tanya sebab Ernes memang gak biasanya nampak kusam. Walaupun Ernes sering dihukum wajahnya juga masih ada menampakkan sinar kebahagiaan. Tapi siang itu tidak sama sekali.
“Gak tahu ma, Ernes capek aja.”
“Ya sudahlah kalau gitu, lebih baik kamu pergi makan siang sana, pasti kamu lapar kan!” Ernes mengangguk lalu segera pergi ke dapur tanpa mengganti pakaiaannya. Lalu merebahkan badannya di ranjang tidurnya. Ernes sangat merasa sangat bersalah karna telah pergi meninggalkan kekasihnya yang sedang membutuhkannya saat itu.
Malam pun tiba, Ernes permisi dengan mamanya ingin keluar pergi ke bukit. Memang dibelakang rumah Ernes ada sebuah bukit kecil dan di sanalah juga menjadi tempat terindah antara Ernes dan Adly.
Setengah jam Ernes pergi meninggalkan rumahnya. Adly pun tiba-tiba nongol dirumah Ernes. Tentu saja mama Ernes mengatakan yang sebenarnya, karna hubungan Ernes dan Adly juga sudah diketahui oleh orangtua mereka dan mungkin sudah disetujui juga. Adly pun segera pergi ke bukit menemui Ernes disana, setibanya di sana Adly melihat Ernes sedang termenung seperti memikirkan sesuatu.
“Nes, kamu ngapain disini?” Adly datang ke samping Ernes, Ernes pun kaget melihat kedatangan Adly tersebut.
“Lagi cari inspirasi aja kok” Ernes menjawab dengan ragu-ragu.
“Inspirasi? Tumben, sejak kapan ya Ernes ngomongin tentang inspirasi”
“Sejak ini, salah ya?”
“Gak, Cuma kamu aneh aja hari ini, sepertinya ada yang disembunyikan?”
“Sebenarnya aku lupa sama ultahnya kamu, mungkin karna aku keasyikan internetan ya akhir-akhir ini”
“Gak apa-apa Nes”
“Aku ngerasa bersalah banget, karna aku juga gak punya uang untuk ngasih sesuatu buat kamu”
“Masalah itu saja dibesar-besarin Nes. Selama kamu ngasih cinta dan rasa sayang yang tulus buat aku, apa aja yang ada di diri kamu itu gak masalah buat aku. Satu lagi Nes, kamu itu selalu ada di dekat aku saat ku butuhkan, itu udah jadi obat kegelisahaku. Tapi tadi apa Nes, disaat hari bahagia aku, kamu malah ninggalin aku karna kamu gak tau mau ngasih apa ke aku”
“Maafin aku ya sayang”
“Dasar kamu Nes, gilirin minta maaf kamu manggil sayang samaku”
“Tapi aku tulus mau minta maaf. Aku janji gak akan itu lagi dan aku kan berusaha untuk selalu ada saat kamu butuhkan”
“Ya sudah Nes, aku udah maafin kamu kok”
“Makasih ya sayangku”
“Sama-sama sayang”
“Aku lega jadinya”
“Jadi, gak ada ni hadiah buat aku?”
“Kok kamu masih bilang hadiah sih? Kan kamu udah tahu tadi”
“Emangnya hadiah cuma bisa dibeli dengan uang ya Nes, mikirlah dulu”
Ernes berpikir sejenak, lalu Ernes pun tiba-tiba mencium kedua pipi Adly dengan penuh cinta dan rasa sayang yang begitu tulus.
“Happy birthday my honey, I love you forever”
“Love you too forever”
Angin di bukit pun semakin kencang karna malam yang semakin larut, sepasang kekasih itu sama sekali tak peduli dengan riuhnya angin dan kegelapan malam itu.
******
Esoknya setelah ulang tahun Adly, Ernes malah kena demam tinggi. Mungkin karna angin malam di bukit itu Ernes jadi sakit dan tidak masuk sekolah. Ernes pun menyuruh Adly datang malam itu ke rumah Ernes, karna Ernes sangat ingin ditemani kekasihnya itu. Walaupun demamnya Ernes sudah turun, tapi tetap aja Ernes masih manja gitu dengan Adly.
Adly pun telah berencana akan datang, tiba-tiba saat Adly membuka pintu, teman-teman Adly sudah nongol duluan dan langsung menarik Adly ke mobil mereka.
“Hey, aku mau ke rumah Ernes nih” Adly berusaha mengelak
“Ernes terus, traktir kita kapan? Ya gak sob”
“Yoi” serentak semua teman-teman Adly menjawab
Adly tidak bisa berkomentar lagi, lalu Adly akhirnya mengajak teman-temannya makan di dekat-dekat rumah Ernes aja, agar Adly bisa cepat ke rumah Ernes nantinya. Teman-teman Adly pun setuju sebab rumah Ernes juga tak jauh dari pasar tempat orang banyak jualan ataupun restoran-restoran.
******
Kenapa Adly belum datang ya? Ernes resah gelisah di kamarnya. Saat Ernes telpon Adly, Adly juga gak angkat telponnya Ernes. Ternyata handphone Adly ketinggalan di rumah, Ernes berusaha menunggu, hampir satu jam tapi batang hidung Adly juga tak muncul-muncul.
Karna suntuknya Ernes pun diam-diam keluar rumah karna gak tahan dirumah terus tanpa ada yang menemani. Saat itu Ernes yang masih belum sehat betul tiba-tiba keluar rumah di saat udara angin malam yang sungguh sangat menusuk ke tulang. Tapi Ernes dengan kerasnya tetap ingin keluar karna bosan menunggu Adly di kamarnya itu.
Ernes pun berjalan-jalan dipinggir jalan raya hampir mau menuju pasar, saat itu Ernes tak sengaja menatap ke dalam satu restoran dan what? Ernes kaget melihat wajah Adly penuh rona kebahagian dengan teman-temannya di atas penderitaan Ernes tersebut.
Ernes pun menahan air matanya agar tak jatuh, lalu saat itu juga Adly tiba-tiba menoleh ke luar jendela restoran dan melihat sosok Ernes. Adly yang merasa bersalah, ketika melihat wajah Ernes yang muncul tiba-tiba dengan penuh rasa kecewa di wajahnya.
Adly pun meninggalkan teman-temannya begitu saja dan langsung berlari menemui Ernes. Tapi Ernes malah kabur meninggalkan Adly, angin pun semakin kencang malam itu dan tidak bisa lagi menahan gumpalan-gumpalan awan hitam, akhirnya hujan pun turun sangat deras.
Adly mengejar Ernes di derasnya hujan dan riuhnya angin yang sangat kencang itu. Akhirnya Adly mendapatkan tangan Ernes.
“Nes tunggu, aku bisa jelasin sama kamu”
“Udahlah, kamu emang senang lihat aku sakit”
“Gak Nes, tadi itu...”
“Cukup” Ernes langsung memotong pembicaraan Adly dan melepaskan tangannya dari genggaman Adly.
Ernes pun berlari tak tentu arah tanpa melihat kanan kirinya saat akan menyebrang. Saat itu pula motor sedang melintas sangat kencang.
“Nes awas!” Adly berusaha mengingatkan, tapi semua sudah terlambat. Ernes akhirnya kena gilas motor, dan darah pun menganak sungai di jalan raya itu di tengah hujan yang semakin deras.
Adly sangat kaget melihat kejadian itu di depan matanya. Adly gak nyangka akan jadi begini ceritanya, Adly pun segera cepat membawa Ernes ke rumah sakit dan menelpon keluarga Ernes yang sama sekali tidak tahu putri satu-satunya itu di luar rumah pada malam itu.
Kondisi Ernes saat itu sangat parah, karena kaki Ernes memiliki luka yang sangat dalam. Kaki Ernes harus segera diamputasi saat itu juga. Orangtua Ernes sangat sedih tapi tak bisa berkata apa-apa.
Adly pun tak tahan menahan rasa sedihnya saat mendengar pernyataan bahwa kaki Ernes akan diamputasi. Adly sangat merasa bersalah karna malam itu dia lebih mementingkan teman-temannya daripada kekasih tercintanya itu.
Setelah beberapa jam kemudian Ernes pun tersadar dan terbangun. Ia melihat ada Adly di samping sambil tertidur pulas, lalu kedua orangtua Ernes duduk di sofa sambil tertidur juga. Ernes masih merasa sakit di seluruh badannya saat itu, lemas dan juga susah bergerak. Perlahan-lahan Ernes mulai bersuara dan mencoba memanggil mamanya.
“Mama” terdengar suara Ernes yang nampak masih sangat lemas. Serentak kedua orangtua Ernes terbangun mendengar itu dan Adly juga begitu.
“Nak, kamu harus kuat ya?” kata mama Ernes sambil menangis.
“Ernes sejak kapan di sini ma?”
“Nes, tadi kamu kena gilas motor, kamu kecelakaan. Makanya sekarang kamu dirawat disini” Adly berusaha menjelaskan.
“Tapi, kok seperti ada yang kurang sih?” lalu Ernes membuka selimut dan dengan spontan Ernes kaget melihat kedua kakinya sudah tak ada lagi. Ernes syok lalu langsung menangis tak terima.
“Nes, kamu harus kuat” kata papanya Ernes menyemangati.
“Nes, aku gak peduli apapun keadaan kamu, aku janji kan selalu ada buat kamu, jangan nangis ya Nes?” Adly pun langsung melap air mata Ernes yang sudah mengalir dipipinya itu.
******
Waktu pun berlalu cukup lama, sehingga akhirnya kini Adly sudah menjadi karyawan sambil kuliah. Tapi Adly tetap menjalin hubungan dengan Ernes walau sudah hampir tiga tahun dari kejadian itu Ernes masih terlihat putus asa dan hampir tak punya semangat hidup lagi. Tapi Adly begitu cinta dan sayang pada Ernes, sampai-sampai Adly sudah berencana akan menikahi Ernes. Saat itu Adly pun bercerita dan berusaha memberitahukan pada orangtuanya. Lalu orangtua Adly langsung tak setuju saat mengetahui bahwa Adly ingin menikah dengan wanita yang cacat seperti Ernes.
“Apa sudah gak ada lagi ya wanita di dunia nin selain Ernes?” kata ibunya Adly membantah pernyataan Adly.
“Adly udah lama pacaran sama Ernes, Adly dan Ernes juga saling mencintai. Apa salah Adly mau menikahinya?”
“Tapi dia cacat, gak punya kaki”
“Kok ibu bilang gitu sih? Ernes juga gak mau cacat seperti itu, Ernes juga maunya dia normal, tapi takdirnya memang gitu mau gimana lagi, Adly udah terlanjur dari dulu sampai sekarang cinta sama Ernes dan Adly akan tetap menikahi Ernes, terserah ibu dan bapak mau setuju atau gak?”
******
Malamnya Adly datang kerumah Ernes, tujuan Adly malam itu bukan hanya ingin berkunjung dan melihat Ernes. Tapi malam itu Adly mau melamar Ernes, orangtua Ernes sangat setuju akan hal itu begitu juga Ernes tampak rona senyum di wajahnya malam itu.
Pernikahan Adly dan Ernes pun berlangsung, walau kedua orangtua Adly awalnya tak setuju, tapi karna melihat kegigihan Adly dan kesungguhan Adly. Akhirnya orangtuanya Adly pun menyetujuinya.
Suasana sangat mengharukan saat itu, karna Ernes tiba-tiba jatuh pingsan. Lalu langsung dibawa ke tempat tidur dan diperiksa oleh warga setempat yang menghadiri pernikahan Ernes saat itu. Akhirnya Ernes pun sadar, Ernes langsung mencari-cari sosok Adly, padahal saat itu Adly tengah berada di dekat Ernes.
“Nes kamu kenapa? Kurang sehat ya? Kok gak bilang sih?”
“Ernes mau keluar, Ernes gak mau dirumah terus”
“Ya udah kalu gitu Nes”
Tanpa segan-segan Adly langsung menggendong Ernes keluar rumah, tapat dihalaman rumah Ernes. Adly dan Ernes duduk berdua di bangku saat itu sore hampir padam. Matahari pun hampir tenggelam di ufuk barat. Terlihat sepasang pengantin baru yang masih sangat di mabuk cinta.
“Dly, aku takut kehilangan kamu?”
“Tapi kan aku di sini sama kamu Nes”
“Aku takut ini gak akan lama, aku ngerasa tubuh aku udah sakit banget, aku udah gak kuat lagi di dunia ini”
“Nes aku sayang banget sama kamu”
Adly langsung memeluk istri tercintanya itu sambil menangis terharu akan semua yang terjadi saat itu. Tanpa disadari Adly, Ernes sudah tak bernyawa lagi dipelukannya. Adly semakin sakit melihat Ernes yang baru saja dinikahinya kini telah jauh meninggalkannya.
“Ya Tuhan... Ernes adalah titipan yang Kau berikan padaku dan sekarang Kau mengambilnya kembali. Aku bisa terima akan semua itu. Pergilah Nes dengan tenang, aku kan jaga selalu kenangan kita dan gak kan pernah hilang sampai kapanpun” Adly berkata dalam hatinya sambil menahan isak tangisnya. Dan sang mentari pun tenggelam sudah tak menampakkan sinarnya lagi.

By “Shiela”

Kamis, 29 Desember 2011


FOR YOU

Pancaran sinar bulan menusuk kalbuku
Menyayat isi hatiku
Yang seakan tak bisa lagi berkata-kata
Sejak matahari menampakkan bias sinarnya
Hingga rembulan tak kalah
Ingin menyinari indahnya malam ini
Yang ku ingat saat ini hanyalah dirimu
Bayangan wajahmu tak pernah terlepaskan
Dari jiwaku yang hampir beku disirami oleh dinginnya angin
Yang terus membias menghampiri relung hatiku
Cintaku takkan pernah mati untukmu
Hanya engkau yang ku kagumi saat ini melainkan segalanya











MORNING

Pagi telah tiba
Pepohonan hijau menyapaku
Para angin terus menghampiriku
Ku merasa kenikmatan yang indah di pagi ini
Tapi rasanya ku ingin memeluk kekasihku tercinta
Ku ingin di tersenyum di pagi ini hanya umtukku

















AFTERNOON

Sang mentari hampir tenggelam
Beraian awan biru tak asing lagi bagiku
Kasihku
Entah mengapa aku terus ingat kamu
Dan hatiku yang penuh cinta ini kan ku berikan hanya untukmu


















THE NIGHT

Di malam ini
Butiran cintaku menyebar luas hiasi mimpimu
Menembus hatimu yang selalu memberikanku kesempatan
Tuk perbaiki cinta yang hilang sesaat
Dan ku yakin akan pilihan cintaku saat ini
Karna cinta tak pernah salah dalam memilih

















MISS YOU

Aroma  pagi telah datang menyapaku
Langit kembali biru
Burung-burung kembali berkicau
Indahnya pagi ini membuatku teringat
Akan kekasihku yang sangat ku sayang
Rasa rindu padamu yang tak bisa ku tahan lagi
Tuk menyambut indahnya pagi ini
















LOVE VERY MUCH

Cinta yang ku berikan padamu
 Tak dapat menembus hatimu yang paling dalam
Tapi ku terus mencoba
Walau harus seperti mengejar seribu bayangan bintang di malam hari
Kesetiaanmulah yang ku harapkan untuk membalas rasa cintaku yang tulus padamu
Kini aku ragu apakah kau yang sangat ku cintai
Dapat melawan ombak yang menerpa ketulusan cintaku padamu
Ku mohon berikanlah yang terbaik















WE ARE TOGETHER FOREVER

Sepi menghampiri hati kita
Tak ada kata yang bisa diucapkan
Tak ada telinga yang bisa mendengar keluhan kita
 Dalam renungan diri terbersit pikran ku tentang kau, dia dan kita saat bersama-sama
Tertawa brsama
Haru duka air mata pun kita lalui bersama-sama
Menyatukan jiwa dan raga untuk tali kasih sahabat sejati hingga akhir hayat nanti
Buka mata dan telingamu kawan
Di depan sana masih ada yang harus kita hadapi
 Lupakan masa lalu surammu
Kembalilah ukir cinta lembaran baru
Dengan kami sahabatmu yg selalu ada saat kau butuhkan
Tak ada kata selain cinta yang dapat mempererat persahabatan kita
 LUV U MY BEST FRIEND...





THE GREAT POWER OF MOTHER

Ribuan kasihmu..
Tak dapat terhitung..
Nikmat belaianmu..
Tak bisa tergantikan..
Ketulusan cintamu..
Tak mampu terbalas..
Ibundaku yg selalu berjasa..
Walau sedih mengguncang perih jiwaku..
Dan walau tawa bahagiakan semua rasa ini..
 Ibundaku tak pernah letih..
Tak pernah hilang disaat ku butuhkan..
Tak mau jauh disaat ku datang..
Ikhlas jiwamu,,lembut hatimu..
Selalu menjagaku dan tetap mmbimbingku..
Terimakasih Ibundaku..





CINTA DALAM PERSAHABATAN

Dalam teriknya panas kita berbagi tawa canda...
 Dalam derasnya hujan kita ukir rasa cinta keakraban...
 Dalam riuhnya angin kita saling memberi dan menerima...
Dalam terang gelapnya hari kita tetap tersenyum bersama...
Jiwa persahabatan takkan pernah pudar dan takkan pernah musnah ditelan waktu...
Telah mengenal kalian merupakan suatu kebahagiaan..
 Berbagi kasih sayang dengan kalian adalah suatu kenikmatan yg terindah..
 Dan bersahabat dengan kalian adalah suatu kebanggaan...
 U never lost from my heart..
My best friend always and 4ever...









A FRIEND OF MINE

Kamu tak hilang dari benakkku
Kamu begitu setia
Kamu sungguh berarti
Kamu terindah yang pernah ku miliki
Hanya kamu yang bisa
Hanya kamu yang mampu
Hanya kamu yang selalu
Hanya kamu yang terbaik
Dirimu takkan terganti
Dirimu kan selalu hidup
Dirimu sangat berharga
Dirimu sungguh ku sayang
Kita sama-sama susah
Kita sama-sama senang
Kita sama-sama bersama
Kita sama-sama selamanya
Ku kagumi
Ku sayangi
Ku sukai
Ku miliki
Berjanjilah untuk selalu
Terangi dunia ini agar lebih bercahaya
Denganku
To a friend of mine
LUV U Always